Konsultasi Perencanaan Strategis, BRIDA Kota Bima Kunjungi BRIDA NTB

Mataram, BRIDA_

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima, Kamis (25/9/2025) mengunjungi BRIDA Provinsi Nusa Tenggaran Barat. Kedatangan BRIDA Kobi itu selain kunjungan konsultatif  juga untuk menyelaraskan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis (Renstra) BRIDA Kota Bima periode 2025–2029 dengan kebijakan riset tingkat provinsi, juga berkonsultasi juga sebagai upaya memperkuat arah kebijakan riset dan inovasi daerah.

Rombongan BRIDA Kota Bima dipimpin langsung oleh Kepala BRIDA Kota Bima, Arif Roesman Effendi, ST, M.Sc, MT, diterima oleh Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, di kantor BRIDA NTB Mataram didampingi Sekretaris Badan serta sejumlah perwakilan kelompok kerja (pokja).

Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi memaparkan profil kelembagaan dan nomenklatur terbaru BRIDA, serta memperkenalkan berbagai riset unggulan yang tengah dikembangkan saat ini seperti riset sosial-budaya tentang joki cilik dan peresean, pemanfaatan air lindi untuk mendukung ketahanan lingkungan, serta pendampingan lahan kering.

Tak hanya itu, BRIDA NTB jelas dia, bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga tengah mempersiapkan riset kultur jaringan sebagai langkah strategis dalam penguatan inovasi pertanian.

“Setiap program pemerintah daerah harus ditopang oleh data dan inovasi yang relevan. Karena itu, riset yang dikembangkan harus selaras dengan visi dan misi pembangunan daerah,” ujar Aryadi, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas wilayah menjadi kunci dalam menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Di tempat yang sama, Kepala BRIDA Kota Bima, Arif Roesman Effendy mengapresiasi semua yang disampaikan oleh kepala BRIDA NTB, saat ini pihaknya sedang menyusun Renstra 2025–2029 dan berharap mendapatkan masukan konstruktif dari BRIDA NTB.

“Kami ingin belajar dari pengalaman BRIDA NTB, terutama dalam merancang riset berskala kecil yang bisa langsung diterapkan di Kota Bima. Selain itu, kami juga membutuhkan referensi struktur organisasi yang sesuai dengan regulasi,” ujar Arif.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BRIDA NTB menekankan pentingnya penyusunan struktur organisasi dan program kerja yang berlandaskan nomenklatur resmi sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). Hal ini dinilai krusial agar BRIDA Kota Bima dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan terarah.

Setelah berbincang hangat, pertemuan ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara BRIDA provinsi dan kabupaten/kota. “Diharapkan, koordinasi yang intensif ini mampu mendorong lahirnya riset yang berdampak nyata serta inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat lokal,” harapnya. (PPID-BRIDA)