Kepala BRIDA Kota Bima Hadiri Rakortek dan Launching IDSD Bersama BRIN

Jakarta, BRIDA_
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima, Adhi Aqwam, ST, M.Eng, M.Sc, menghadiri Rapat Koordinasi Tekhnis (Rakortek) BRIDA dan Launching Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang digelar Selasa, 7 Febuari 2023 di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta. “Acara ini sebagai bentuk pembinaan kepada Pemda dan BRIDA oleh BRIN secara langsung,” ujar dia melalui pesan singkat WhatsApp dari Jakarta, Selasa.
Adhi menjelaskan, beberapa hal dalam rapat teknis tersebut yang dipaparkan di antaranya, konsultasi dalam jaringan (Daring) BRIN menyapa BRIDA atau BMB, konsultasi daring sepesifik daerah, konsultasi di luar Jaringan (Luring) kunjungan daerah ke BRIN.
“Selain itu, BRIN juga menfasilitasi pembentukan BRIDA, kerjasama Riset dan pemantauan IDSD, serta pendampingan pelaksanaan kajian dan lainnya,” katanya.
BRIN juga melakukan pembinaan teknis melalui IDSD 2022 dan pemanfaatan IDSD sebagai referensi untuk penetapan rencana kajian di daerah, pembinaan teknis melalui skema pendanaan riset dan Inovasi yang merupakan kolaborasi antara BRIDA dan BRIN, acara itu juga membahas pembinaan teknis diseminasi pemanfaatan riset dan inovasi termasuk penggunaan citra satelit untuk kepentingan daerah.
“BRIN juga melakukan pembianaan teknis penyusunan kajian berdasarkan prioritas, potensi dan problem daerah,” jelasnya.
Sesuai dengan arahan presiden pada Rakornas yang digelar sebelumnya, kabupaten dan kota harus mulai mendesain kota dan kabupatennya dengan baik, sehingga mereka memiliki deferensiasi, mekasimalkan potensi daerah yang ada serta membuat master plan yang betul betul memiliki visi ke depan dan tidak harus sama di setiap daerah. “Pembinaan teknis juga bertjuan untuk menguatkan ekosistem riset dan inovasi di daerah untuk pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Acara tersebut berlangsung selama dua hari, (Selasa-Rabu), beberapa poin yang dapat diperoleh dari acara tersebut, bahwa secara umum IDSD provinsi NTB berada di urutan 52, itu artinya masih banyak yang harus dilakukan dalam mengembangkan potensi daerah melalui riset dan inovasi. “Kita masih banyak ketinggalan, dan masih banyak yang harus kita lakukukan untuk kemajuan daerah ini,” pungkasnya.(PPID-BRIDA)