Pemkot Bentuk Tim Job Fit Sebelum Menggelar Mutasi Pejabat

Kota Bima, Timurheadlinenews_
Pemerintah Kota Bima dibawah kepemimpinan Wali Kota H A Rahman H Abidin, SE dan Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, SH, telah mengambil Langkah strategis untuk menyiapkan pengelolaan pemerintahan ke depan yang lebih baik, beberapa poin penting demi mendukung berbagai program maupun visi misinya, keduanya berkeyakinan, bahawa untuk memulai mebenahi tidak saja dilakukan melalui pembenahan infrastruktur, namun juga menyiapkan birokrasi yang handal untuk menahkodai sejumlah Organisasi Perangkat Dinas (OPD) maupun satuan kerja lain di Lingkup Pemerintah saat ini. “Pemkot telah membentuk tim Job fit untuk menilai kelayakan serta menentukan kecocokan dalam memimpin sebuah OPD maupun Satker,” ujar Asisten I Setda Drs. H Alwi Yasin, MAP, saat melakukan kunjungan di berbagai OPD lingkup Pemkot Bima, Rabu 23 April 2025.
Tim Job Fit terdiri dari Ketua dan beberapa anggota yang diambil dari unsur pemerintah dan Akademisi, tim dipimpin langsung oleh ketua STIE Bima, Firdaus, SE, MM, sementara Sekrerataris adalah Dr. Syarif sedangkan anggota terdiri Drs Ibnu Khladun, Drs. H. Fahrun Raji, ME, (Inspektorat) dan Drs. H Alwi Yasin, MAP, (Asisten Setda) Kota Bima.
Tim tersebut melakukan penilaian di Badan Riset dan Inovasi (BRIDA) Kota Bima, diterima oleh Sekretaris BRIDA, Adhi Aqwam, ST, M.Eng,M.Sc, dua Kepala Bidang (Kabid), masing-masing Kabid PPTI, Zainul Arifin, S.Sos Kabid PPI Fahrul Annas, SE serta sejumlah staf dan perwakilan tenaga kontrak dan kebersihan. Sementara Kepala BRIDA Kota Bima, A Rafik, ST sengaja tidak dihadirkan dalam pertemuan karena menjadi obyek penilaian. “Kita tidak boleh mengahadirkan Pimpinan dalam pertemuan sebab pemimpin OPD saat ini menjadi obyek yang akan dinilai,” ujar Alwi.
Sementara itu, sekretaris Tim Job Fit Dr. Syarif menjelaskan, dirinya dan anggota tim yang lain akan melakukan kunjungan ke seluruh OPD. “Untuk saat ini Kita mulai dari BRIDA terlebih dahulu,” ujarnya.
Tim melakukan wawancara terkait pengelolaan keuangan, hubungan antara pimpinan dan staf, serta bagaimana kepala Badan mengambil Keputusan Keputusan urgen ketika ada masalah yang muncul. Setelah melakukan berbagaian kajian dari hasil pertanyaan yang kita utarakan ini maka pada tahap berikutnya akan muncul sebuiah Kesimpulan layak atau tidaknya pimpinan saat ini untuk terus memimpin BRIDA.
Saat pertemuan tersebut, para pegawai BRIDA ditanyai satu persatu tentang hubungan mereka dengan pimpinan, yang dimulai dari Sekretaris, hingga pada pegawai honor, terutama berkaitan dengan sering tidaknya dilakukan rapat bersama, apakah setiap pengambilan keputusan oleh pimpinan sudah dibicarakan dengan dengan sekretaris atau kepala Bidang atau malah langsung mengambil keptusan sendiri. “Kita berharap teman teman mau mengungkap semua dan saya minta Santai saja apa yang di rasakan selama bekerja, dan tidak ditutupi sehingga Kita bisa melakukan penilaian yang benar dalam proses ini,” ujarnya.
Beberapa item penilaian tersebut menurut Syarif menjadi dasar pijakan kepala daerah dan tim Baperjakat menentukan kelayakan kepala OPD saat ini, dan itu akan menjadi bahan pada saat pengambolan keptudan pada saat akan digelarnya mutase beberapa waktu yang akan datang. (Tim)