Panitia dan Juri Lomba TTG Datangi Salah Satu Peserta yang Tak Sempat Hadir di GSB

Kota Bima, BRIDA_

Salah satu Peserta Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) dari kategori guru mendapat penilaian oleh juri lomba di sekolah asal.  Peserta tersebut bernama Yeni Nurila guru SMKN 2 Kota Bima. “Kami melakukan penilaian karena pemilik karya meminta dispensasi sekolah sedang melaksanakan ujian,” kata Kepala BRIDA Kota Bima, Adhi Aqwam,ST, M.Eng, M.Sc, saat berkunjung ke sekolah yersebut Kamis, 16 Maret 2023.

Ia menjelaskan, peserta ini telah mendaftara secara online dengan menyertakan dokumen ke BRIDA, namun pada saat pelaksanaan pemilik karya tidak bisa hadir dan meminta dispensasi agar dinilai di sekolah. Setelah digelar rapat, panitia menyetujui tim juri akan mendatangi peserta tersebut setelah penilaian serentak di gedung GSB selesai. “Peserta ini akan mendapatkan perlakuan dan hak yang sama dengan peserta lainnya dalam hal penilaian,” jelasnya.


Panitia bersama tiga orang juri mendatangi sekolah disambut oleh kepala sekolah dan sejumlah guru setempat, karya tersebut adalah system pengolahan air minum yakni peralatan Filtrammo (Peralatan filter minum moratal), alat ini dikembangkan dengan cara filter dan juga moratal. “Kita mencoba menggabungkan filter air minum dengan moratal, kata yang baik setelah diteliti ternyata yang bisa merubah molekul air,” ujar Yeni.

Alat ini menggunakan saringan sabut kelapa, pasir dan juga bahan lainnya, yang dikombinasikan dengan pembacaan ayat ayat alquran yang direkam dipasang di dalam alat penyaring.

Menurut dia, jika air diperdengarkan dengan kata kata yang baik, maka perubahan akan terjadi, dirinya mencoba mengkombinasikan bacaan ayat tersebut dengan alat yang dia buat. Ada beberapa bahan yang pengadaannya harus didatangkan, seperti tabung, dan pasir khusus sebagai alat penyaring. “Kita akan mencoba mengembangkan menggunakan pasir dari daerah kita,” bebernya.

Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh tim juri untuk memperjelas cara kerja alat tersebut, dan dijawab secara gambling oleh Yeni Nurila, bahkan juri sempat meminta menggunakan air yang keruah untuk mencoba alat tersebut dan hasilnya ada perubahan terlihat jernih. “Sebenarnya alat ini Kita buat bukan untuk air yang keruh, namun bisa saja dikembangkan dengan memperbanyak filter nantinya,” ujarnya.(PPID-BRIDA)