Kiprah Ibu Reni Ayu Rukmana Dewi, Guru SMPN 9 Kota Bima yang telah Melahirkan Program Inovasi 'GERILYA', Metode Pembelajaran Kreatif Anak

Reni Ayu Rukmana Dewi, S.Pd adalah salah seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 9 Kota Bima. Ia tidak hanya berperan sebagai pendidik di ruang kelas, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat. Baginya, pendidikan sejati tidak berhenti di tembok sekolah. Oleh karena itu, saya dengan sepenuh hati mendedikasikan diri untuk mengembangkan kegiatan penguatan literasi dan numerasi bagi anak-anak di lingkungan sekitar sekolah melalui program GERILYA (Gerobak Literasi dan Karya). Program ini masuk sebagai salah satu Kandidat nominasi Lomba GTK Tahun 2025. Bagaimana ia membuat serta memilih ide tersebut? berikut catatannya (***)
Berawal ingin melakukan berbagai kegiatan kreatif dan menyenangkan untuk anak didik, guru yang telah Tujuh Tahun mengabdi di SMPN 9 Kota Bima ini, sebuah sekolah yang berada di ujung timur Kota Bima, ia kerap berpikir bagaimana berupaya menumbuhkan semangat belajar anak-anak agar mereka mencintai membaca, berpikir kritis, serta terampil memecahkan masalah sehari-hari. Dari beberapa hal tersebut, upaya menumbuhkan semangat belajar anak akhirnya melahirkan ide membuat program GERILYA.
Dedikasinya untuk mengajar dijalankan bukan sekadar sebagai tugas tambahan, melainkan sebagai panggilan hati untuk ikut berkontribusi membangun masyarakat yang melek literasi dan numerasi. Ia juga tercacat aktif membangun komunikasi dan berkolaborasi dengan orang tua, tokoh masyarakat, dan rekan sejawat untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, penuh semangat, dan berorientasi pada pengembangan potensi setiap anak.
Keteladan yang Patut Ditiru,
Sebagai seorang pendidik, Ibu. Reni Ayu meyakini bahwa keteladanan adalah bentuk pendidikan paling kuat. Di sekolah, ia berusaha menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan semangat belajar kepada peserta didik dengan menunjukkan sikap konsisten terhadap waktu, tugas, dan profesionalisme. Selalu hadir tepat waktu, menyiapkan pembelajaran dengan matang, dan memperlakukan setiap siswa dengan empati dan keadilan.
“Saya dalam salam setiap kegiatan belajar, selalu berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak-anak tidak hanya memahami pelajaran, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kehidupan, kejujuran, kerja keras, dan rasa saling menghargai,” ungkapnya.
Di sela kesibukannya mengajar di sekolah, dalam pergaulan di Masyarakat dirinya berperan aktif dalam kegiatan sosial dan edukatif di lingkungan sekitar. Kandidat memprakarsai program penguatan literasi dan numerasi bagi anak-anak di masyarakat, sebuah kegiatan yang ia jalankan dengan tulus sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kemajuan pendidikan di luar ruang kelas. Melalui kegiatan membaca bersama, permainan edukatif, dan bimbingan belajar kontekstual. “Saya berupaya menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap ilmu pengetahuan serta membangun kepercayaan diri mereka untuk terus berkembang,” terangnya.
Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kiprah Kandidat
Kegiatan penguatan literasi dan numerasi yang diinisiasi oleh kandidat di lingkungan masyarakat membawa dampak nyata yang dirasakan oleh berbagai pihak, terutama anak-anak dan orang tua di sekitar sekolah. Kegiatan belajar yang dikemas secara menarik membuat anak-anak menjadikan membaca dan berhitung sebagai kegiatan yang dinantikan.
Bagi orang tua, kegiatan ini menjadi momen penting untuk menyadari peran mereka dalam mendampingi proses belajar anak di rumah. Melalui pendekatan kolaboratif, kandidat berupaya melibatkan para orang tua untuk ikut serta dalam kegiatan sederhana seperti membaca bersama, membuat media belajar dari bahan bekas, atau mendukung kebiasaan belajar anak di rumah. Manfaat yang di rasakan oleh masyarakat diantaranya lingkungan menjadi lebih hidup dengan aktivitas positif, munculnya kelompok belajar kecil, dan meningkatnya interaksi antarwarga yang didasari oleh semangat gotong royong.
Rekam Jejak
Selama menjalankan tugas sebagai pendidik, Ibu. Reni Ayu senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, tanggung jawab, dan integritas. Selain itu, kandidat dikenal sebagai pribadi yang terbuka terhadap masukan, mampu bekerja sama dengan semua pihak, Kandidat yakin bahwa kepercayaan adalah hasil dari konsistensi perilaku, dan selama bertahun-tahun kandidat berusaha membangun serta menjaga kepercayaan.
Tidak hanya telah melahirkan ide Inovasi belajar anak GERIYA, guru yang selalu berpegang pada prinsip serta komitmen mengajar dengan melibatkan para orangtua ini juga pernah mendapat nominasi dalam lomba Inovasi dan TTG Tingkat Kota Bima Tahun 2025 dengan sebuah karya dari bahan baku jagung, dan juga inovasi JAGAT yakni Jagung untuk alternatif Teknologi Kertas Berkelanjutan. (***)